Belajar Seru dengan Ibu Amma: Siswa Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah Susun Biografi Madzhab

By Operator Madrasah 16 Nov 2024, 11:34:53 WIB Kegiatan Madrasah
Belajar Seru dengan Ibu Amma: Siswa Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah Susun Biografi Madzhab

Keterangan Gambar : Ibu Hj. Amma Khabibah, guru Akidah Akhlaq sekaligus kepala Madrasah Aliyah (MA) Al Irsyad Gajahmenciptakan metode pembelajaran yang unik dan menarik bagi siswanya dalam materi biografi mazhab, berhasil meningkatkan antusiasme dan pemahaman siswa


Demak, Jawa Tengah (16/11) – Ibu Hj. Amma Khabibah, guru Akidah Akhlaq sekaligus kepala Madrasah Aliyah (MA) Al Irsyad Gajah, Demak, Jawa Tengah, telah berhasil menciptakan metode pembelajaran yang unik dan menarik bagi siswanya. Metode ini, yang beliau terapkan dalam materi biografi mazhab, berhasil meningkatkan antusiasme dan pemahaman siswa terhadap materi yang terkadang dianggap kering dan rumit. Bukannya mendengarkan ceramah panjang lebar, siswa-siswa MA Al Irsyad Gajah justru diajak bermain "puzzle" berupa potongan-potongan paragraf yang harus mereka susun kembali menjadi sebuah kesatuan yang utuh.

Metode pembelajaran berbasis puzzle ini dirancang khusus oleh Ibu Hj. Amma Khabibah untuk mengatasi tantangan dalam mengajarkan biografi mazhab kepada siswa. Materi biografi mazhab, yang mencakup sejarah hidup para imam mazhab dan pemikiran-pemikiran mereka, seringkali disajikan secara naratif dan tekstual, sehingga dapat membuat siswa merasa bosan dan kesulitan dalam memahami konteksnya secara menyeluruh. Dengan metode puzzle ini, Ibu Hj. Amma Khabibah berharap mampu mengatasi kendala tersebut sekaligus meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir kritis para siswanya.

Proses pembelajaran diawali dengan pembagian siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok mendapatkan satu set potongan paragraf yang memuat informasi mengenai biografi salah satu imam mazhab, seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal. Potongan-potongan paragraf tersebut sengaja diacak, sehingga siswa harus berpikir kritis dan menganalisis isi setiap potongan untuk dapat menyusunnya kembali menjadi sebuah biografi yang runtut dan logis.

Baca Lainnya :

"Awalnya saya ragu, apakah metode ini efektif," ujar Ibu Hj. Amma Khabibah saat diwawancarai. "Tapi setelah saya coba, ternyata respon siswa sangat positif. Mereka lebih antusias dan aktif dalam proses belajar. Metode ini memaksa mereka untuk berpikir lebih keras, berdiskusi, dan saling berkolaborasi dalam kelompok."

Keunikan metode ini terletak pada cara penyajian materi yang tidak konvensional. Alih-alih menerima informasi secara pasif, siswa didorong untuk aktif terlibat dalam proses konstruksi pengetahuan. Mereka harus membaca, memahami, menganalisis, dan menyusun kembali potongan-potongan informasi yang tersedia. Proses ini memacu kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja sama tim.


Penggunaan metode puzzle ini juga terbukti efektif dalam meningkatkan daya ingat siswa. Dengan terlibat aktif dalam menyusun kembali potongan-potongan paragraf, siswa secara tidak langsung mengolah informasi dan menyimpannya dalam ingatan mereka dengan lebih baik. Hal ini berbeda dengan metode pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat pasif dan kurang melibatkan daya ingat siswa secara aktif.

Selain itu, metode ini juga mendorong siswa untuk saling berdiskusi dan berkolaborasi dalam kelompok. Dalam proses menyusun puzzle, siswa harus saling bertukar pikiran, berdebat, dan mencapai konsensus. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan menyelesaikan perbedaan pendapat.

Antusiasme siswa sangat terlihat selama proses pembelajaran berlangsung. Mereka tampak bersemangat dalam berdiskusi, berdebat, dan saling membantu dalam menyusun potongan-potongan paragraf. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan interaktif, jauh dari kesan monoton dan membosankan.

"Awalnya agak sulit, Bu," kata Muhammad Nailul Yusro salah satu siswa kelas XII-B, "karena potongan paragrafnya acak. Tapi setelah kita berdiskusi dan saling membantu, akhirnya kita bisa menyusunnya dengan benar. Dan ternyata, lebih mudah memahami materi dengan cara seperti ini."

Setelah berhasil menyusun potongan paragraf menjadi sebuah kesatuan yang utuh, setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Presentasi ini tidak hanya sekadar membaca hasil susunan paragraf, tetapi juga mencakup pemahaman mereka terhadap isi biografi mazhab yang telah mereka susun. Ibu Hj. Amma Khabibah memberikan arahan dan bimbingan kepada setiap kelompok untuk memastikan pemahaman mereka akurat dan menyeluruh.

Suksesnya metode ini tidak hanya terlihat dari peningkatan antusiasme siswa, tetapi juga dari hasil belajar yang lebih baik. Nilai ujian siswa pada materi biografi mazhab menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah diterapkannya metode puzzle ini. Hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Ibu Hj. Amma Khabibah berharap metode ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan efektif. Menurutnya, kunci keberhasilan pembelajaran terletak pada kemampuan guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan metode yang tepat, pembelajaran yang awalnya terasa berat dan membosankan dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan mengasyikkan bagi siswa. Metode ini juga membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi dalam pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Semoga cerita sukses Ibu Hj. Amma Khabibah ini dapat menginspirasi banyak guru lainnya di seluruh Indonesia.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment